KEBIJAKAN KEAMANAN PANGAN PT SAYURAN SIAP SAJI

"Berkomitmen memproduksi dan mendistribusikan sayur fresh cut dengan kualitas baik dan aman untuk dikonsumsi oleh semua masyarakat dengan memenuhi regulasi pemerintah dan persyaratan pelanggan yang berlaku."

Hortikultura merupakan salah satu komoditas pertanian yang utama di Indonesia. Salah satu produk hortikultura yang memiliki prospek di masa mendatang yaitu sayuran. Meksipun Indonesia negeri yang subur dan menghasilkan sayuran yang tinggi, akan tetapi Indonesia masih mengimpor sayuran dari luar negeri. Pemanfaatan sayuran ini tidak hanya sebatas pada industri rumah tangga, tetapi juga lebih mengarah pada indrustri bisnis seperti rumah makan, restoran siap saji, hotel, dan hal-hal yang berkaitan dengan industri pengolahan makanan.

Komoditas pertanian mempunyai karakteristik khusus, yaitu (1) Perishable atau mudah rusak, (2) Proses penanaman, pertumbuhan, dan pemanen tergantung pada iklim dan musim, (3) Hasil panen memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Faktor tersebut sangat penting dipertimbangkan untuk menganalisis strategi yang tepat dalam pemasaran.

Oleh sebab itu langkah pertama yang harus dilakukan oleh suatu industri adalah mengetahui terlebih dahulu produk seperti apa yang diminta oleh pasar, baru kemudian memproduksi sesuai harapan pelanggan dengan syarat produk yang ditawarkan oleh perusahaan harus memiliki kualitas bersaing dengan produk perusahaan yang sejenis.

Untuk mengetahui harapan dari pelanggan diperlukan suatu analisa yang dapat menangkap dengan jeli keinginan konsumen terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, dan menentukan aspek-aspek yang harus menjadi prioritas dan harus diperhatikan oleh pihak perusahaan dalam upaya pemenuhan dan peningkatan kepuasan konsumen yang berarti pula untuk peningkatan kualitas industri. Untuk menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan diperlukan perbaikan kualitas yang dapat dilakukan melalu suatu pengendalian proses produksi. Aplikasi pengendalian proses pada suatu industri bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses yang dilakukan perusahaan dengan standar yang telah ditentukan.

 

• Sejarah perusahaan

PT. Sayuran Siap Saji didirikan pada tahun 2010 sebagai anak perusahaan dari PT. Saung Mirwan yang telah berdiri sebelumnya dari tahun 1986 yang telah mensuplai sayur utuh khususnya sayuran hidroponik seperti tomat recento, cherry tomato, paprika, timun mini dan shishito ke beberapa supermarket seperti Hero, Carrefour, Hypermat, Lion Superindo dan Ranch Market. PT. Sayuran Siap Saji  sebagai anak perusahaan dari PT. Saung Mirwan lebih memfokuskan suplai untuk market Horeka (hotel, restorandan katering) memproduksi sayur segar baik dalam  kondisi utuh (whole), sudah dipotong (fresh cut) dan mixed salad ready to eat. Saat ini PT. Sayuran Siap Saji mensuplai ke beberapa restoran seperti McDonald's, Domino's Pizza, Bakmi GM, KFC, Naughty By Nature, Taco Bell, Subway, Pizza Marzano, Jaddi Foods, Family Mart, Lawson, Kenkomayo, Kewpie, Sayurbox, Hangry Indonesia.

 

• Penjelasan mengenai lokasi, luas perkebunan, produk yg dihasilkan

Dalam memproduksi sayuran yang dihasilkan PT. Sayuran Siap Saji bekerjasama dengan beberapa petani di Garut, Lembang, Cipanas dan Gadog sekitarnya, dalam pengawasan Divisi Kemitraan melalui penyuluh yang ditunjuk yang bertanggungjawab membina petani, memberikan penyuluhan untuk budidaya tanaman, memberikan masukan untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman agar produk yang dihasilkan sesuai baik dalam kualitas maupun kuantitas yang diinginkan.

 

• Visi misi perusahaan

“Menjadi salah satu leader dalam bidang agribisnis serta produksi sayur fresh cut dengan menerapkan teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan peran teknologi yang tepat guna untuk meningkatkan peran serta dan kesejahteraan masyarakat petani dalam membangun Negara Indonesia” adalah visi PT. Sayuran Siap Saji yang ditetapkan berdasarkan cita-cita pendiri, latar belakang dan kondisi masyarakat dikembangkan misi dan nilai-nilai luhur perusahaan.

 

• Adapun misi PT. Sayuran Siap Saji :

1. Memproduksi secara berkesinambungan dan secara konsisten menjaga standar mutu yang tinggi sesuai permintaan pasar
2. Meningkatkan mutu produk, pelayanan dan SDM untuk menjaga kepuasan pelanggan
3. Mengembangkan usaha pertanian dengan memperluas jaringan pasar dan jaringan kemitraan dengan para petani kecil, dan
4. Menggalang kerjasama dengan lembaga-lembaga penelitian dan pendidikan untuk mendapatkan teknologi tepat guna yang dapat diaplikasikan oleh masyarakat petani.

 

PT. Sayuran Siap Saji melakukan penanganan sayuran dengan standarisasi HACCP. (HACCP) Hazard Analysis Critical Control Point adalah suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen. Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna memenuhi tuntutan konsumen. HACCP bersifat sebagai sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan sampai produk akhir diproduksi masal dan didistribusikan.

Beberapa keunggulan dari sayur potong yang diproduksi oleh PT. Sayuran Siap Saji adalah dengan telah dimilikinya sertifikasi HACCP sebagai salah satu standar keamanan pangan. Pelanggan tidak perlu memotong dan mencuci sayur, berkurangnya proses preparation dan space untuk penyimpanan di store dan tentunya untuk beberapa sayuran seperti mixed salad bisa siap dimakan tanpa proses potong atau dicuci.

 

PT. Sayuran Siap Saji berkomitmen melaksanakan, mengembangkan dan meningkatkan kinerja proses produksinya di dalam menjamin keamanan pangan produknya melalui :

1. Penerapan dan pemeliharaan cara pembuatan makanan yang baik berdasarkan Good Manufacturing Practices (GMP);
2. Penerapan dan pemeliharaan cara pembuatan makanan yag hiegienis berdasarkan Standar Sanitation Operation Procedures (SSOP);
3. Penerapan dan pemeliharaan sistem analisa bahaya dan pengendalian dan pengendalian titik kritis (Hazard Analysis Critical Control Points-HACCP);
4. Penerapan dan pemeliharaan sistem mutu dan manajemen keamanan pangan (ISO 22000 : 2018);
5. Penerapan dan pemeliharaan sistem mutu dan manajemen keamanan pangan (FFSC 22000 V.51);
6. Penerapan dan pentaatan terhadap standar produk fresh cut vegetables serta produk fresh vegetables dan sejumlah regulasi bersesuaian;
7. Pemberian kepedulian, pemahaman dan pelatihan yang tepat bagi seluruh jajaran manajemen dan seluruh karyawan di organisasi di perusahaan mengenai aspek keamanan pangan.
8. Mengkomunikasikan kepada seluruh organisasi mengenai pentingnya perbaikan berkelanjutan (continous improvement) dan pencapaian kualitas keamanan pangan.